Jumat, 07 Februari 2014

EFISIENSI PASAR MODAL DAN KEPUTUSAN PENDANAAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva ditentukan oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga semua partisipan pasar tentang nilai dari aktiva tersebut berdasarkan informasi yang tersedia.jika suatu informasi baru yang relevan masuk ke pasar yang berhubugan dengan suatu aktiva, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan nilai dari aktiva bersangkutan.Akibatnya adalah kemungkinan pergeseran ke harga ekuilibrium yang baru.Harga ekuilibrium ini akan tetap bertahan sampai suatu informasi baru lainnya merubahnya kembali ke harga ekuilibrium yangbaru.
 Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan yang baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekulibrium dengan konsep pasar efisien yang mencoba bagaimana pasar memproses informasi utuk menuju ke posisi ekulibrium yang baru. Efiseiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi. Yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia. Makalah ini akan membahas Efisiensi Pasar Modal dan Keputusan Pendanaanya.
 Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi,yaitu:
1.         Definisi pasar didasarkan pada nilai intrinsik sekuritas,
2.         Definisi efisiensi pasar didasarkan pada akurasi dari harga sekuritas (Fama, 1970),
3.         Definisi efisiensi pasar didasarkan pada disstribusi dan informasinya (Beaver, 1989),
4.         Definisi efsiensi pasar didasarkan pada proses dinamik (Jones, 1951)

Efisiensi pasar merupakan salah satu topik mendasar yang perlu kita renungi karena berkaitan langsung dengan relevan atau tidaknya kegiatan untuk berusaha memprediksi arah harga (timing). Sebagian besar kalangan akademisi berkeyakinan bahwa pasar saham merupakan pasar yang efisien. Suatu pasar dikatakan efisien apabila harga barang-barang yang dijual telah menunjukan semua informasi yang ada sehingga tidak terbiasa menjadi terlalu murah atau terlalu mahal. Perubahan harga di masa mendatang hanya tergantung dari datangnya informasi baru di masa mendatang yang tidak diketahui sebelumnya.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian dari Efisiensi Pasar Modal?
2.    Bagaimana terbentuknya Pasar Finansial?
3.    Apasajakah Lembaga Keuangan dalam Efisiensi Pasar Modal?
4.    Apa saja Sumber Dana Perusahaan?
5.    Apakah yang dimaksud dengan Kebijakan Dividen?

C.      Tujuan
1.    Untuk mengetahui apakah pengertian dari Efisiensi Pasar Modal.
2.    Untuk mengetahui bagaimana pengertian dari Efisiensi Pasar Modal.
3.    Untuk mengetahui Apasajakah Lembaga Keuangan dalam Efisiensi Pasar Modal.
4.    Untuk mengetahui apa saja Sumber Dana dari Perusahaan.
5.    Untuk mengetahui pengertian Kebijakan Dividen.










BAB II
PEMBAHASAN

A.      Efisiensi Pasar Modal.
1.    Pengertian Efisiensi Pasar Modal.
Columbanus (1995) menjelaskan bahwa konsep pasar modal yang efisien pada kenyataannya sulit tercapai sehingga dicari suatu konsep alternatif yang dapat diterima sebagai pengganti konsep efisiensi pasar modal yang sempurna. Konsep efisiensi pasar sulit tercapai karena banyak persyaratan kondisi efisiensi pasar modal yang sempurna yang tidak dapat terpenuhi di dalam kenyataan, seperti tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak, tidak ada biaya informasi dan lain-lain.
Pada efisiensi pasar yang sempurna, pasar sekuritas akan efisien dalam hal alokasi dan operasinya. Efisien dalam hal alokasi jika harga-harga ditentukan dimana marginal rate of return untuk semua perusahaan sama dengan marginal rate of return untuk semua investor. Hal ini berarti bahwa dana dari investor tersebut dialokasikan secara optimal ke investasi yang produktif yang memberikan keuntungan bagi semua pihak. Sedangkan efisien dalam hal operasi adalah berhubungan dengan ongkos pengalokasian dana sama dengan nol. Pasar modal masih dapat dikatakan efisien apabila harga-harga sekuritas sepenuhnya dan secara spontan masih dapat mencerminkan segala informasi walaupun harus mengeluarkan biaya transaksi atau biaya informasi.
Foster ( 1986 ) mengemukakan beberapa faktor yang diduga mampu mempengaruhi efisiensi pasar modal, serta karakteristik dari konsep pasar modal yang efisien. Efisiensi pasar modal diduga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
a.         Tingkat persaingan antar analis sekuritas di pasar modal.
b.         Jumlah analis yang melakukan penilaian terhadap sekuritas-sekuritas di pasar modal.
c.         Kuantitas dan kualitas informasi yang diterbitkan oleh emiten.
Foster menjelaskan bahwa adanya jumlah analis keuangan yang banyak dan persaingan antara mereka, akan membuat harga sekuritas wajar dan mencerminkan semua informasi yang relevan. Para analis akan berupaya untuk memperoleh informasi selengkap mungkin, bahkan kalau mungkin lebih lengkap dari analisis yang lain, sehingga akan membuat harga sekuritas menjadi wajar. Tentu saja terbuka kemungkinan para analis melakukan kesalahan, tetapi sejauh kesalahan tersebut bersifat independen, maka kesalahan tersebut akan kecil artinya apabila dibandingkan dengan jumlah analis yang melakukan analisa.
Terdapat dua tipe analis investasi yang membantu membuat adanya perubahan harga secara random. Banyak para analisis yang mempelajari bisnis perusahaan dan mencoba membuka informasi tentang profitabilitas yang akan memberikan informasi baru terhadap harga saham. Para peneliti disebut sebagai fundamental analists. Persaingan diantara peneliti fundamental ini akan cenderung untuk membuat harga mencerminkan semua informasi yang relevan dan perubahan harga tidak bisa diramalkan. Analisis-analisis lain hanya mempelajari catatan harga di masa lalu dan mencari siklus-siklus tertentu dari perubahan harga di waktu yang lalu itu. Analisis-analisis semacam ini disebut technical analists. Persaingan dalam penelitian teknis ini akan cenderung membuat harga saat ini mencerminkan semua informasi dalam urutan harga di waktu yang lalu dan bahwa perubahan harga tidak bisa diperkirakan dari harga di waktu yang lalu.
Sementara itu karakteristik-karakteristik dari konsep pasar modal, antara lain adalah :
a.    Proses penentuan efisiensi pasar modal akan berhubungan dengan variabel-variabel pasar agregat ( agregate market variables ) seperti harga sekuritas dan tingkat keuntungan sekuritas.
b.    Konsep pasar modal efisien memusatkan perhatian pada hubungan ex-ante(yang sudah terjadi ) antara distribusi tingkat keuntungan sekuritas dengan isi dari berbagai informasi yang ada.
c.    Penentuan efisiensi pasar modal akan dikaitkan dengan informasi-informasi. Derajad efisiensi pasar modal akan ditentukan oleh jenis informasi yang digunakan dalam penilaian efisiensi pasar modal tersebut.

Sharpe ( 1995 ) menjelaskan pengertian pasar modal yang efisien dapat ditekankan pada ketidakmampuan seorang investor untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan atau abnormal return.
Dalam bukunya “ Fundamentals of Financial Management “, Rao ( 1989 ) menjelaskan pengertian efisiensi pasar yang berhubungan dengan nilai pasar dari asset yang berkaitan dengan informasi yang tersedia dengan asset tersebut.
Jogiyanto ( 2000 ) menjelaskan “ jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini dikatakan sebagai pasar yang efisien.

Pasar yang efisien ini secara detail dapat didefinisikan dalam 4 macam kategori, yang antara lain :
a.         Efisiensi Pasar Berdasarkan Nilai Instrinsik Sekuritas.
Pasar yang efisien menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai instrinsiknya. Hal ini bermula karena banyak sekuritas yang dinilai kurang benar (mispriced) sehingga menyimpang dari nilai instrinsik atau nilai fundamentalnya.

b.         Efisiensi Pasar Berdasarkan Akurasi dari Ekspetasi Harga.
Dalam hal ini pendapat Fama ( 1976 ) menyatakan bahwa suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Definisi Fama ini menekankan pada 2 aspek, yaitu :
1)      fully reflect yang menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada.
2)      Information available yang diartikan dengan menggunakan informasi yang tersedia, investor-investor secara akurat dapat mengekspresikan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Namun timbul kritikan tentang definisi pasar sesuai yang diutarakan oleh Fama diatas, karena definisi tersebut dianggap tidak jelas, tidak operasional dan sirkular karena definisi ini tidak menunjukkan seberapa cepat dan tepat perubahan harga yang diakibatkan oleh adanya informasi yang tersedia. Definisi ini menunjukkan bahwa perubahan dari harga saja sudah cukup untuk menyatakan pasar sudah efisien.

Fama sendiri menyadari definisinya sulit dibuktikan secara empiris karena dibutuhkan suatu benchmark yang menunjukkan akurasi dari ekspetasi harga semua investor. Sehingga Fama mengusulkan dibutuhkan suatu model ekuilibrium untuk menentukan fungsi harga di masa mendatang akibat informasi sekarang. Model ekuilibrium dibuat uji gabungan dengan efisiensi pasar, tanpa model ini maka hipotesis efisiensi pasar tidak dapat diuji.

c.         Efisiensi Pasar Berdasarkan Distribusi Informasi.
Beaver ( 1989 ) memberikan definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada distribusi informasi sebagai berikut : “ Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi, jika dan hanya jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi tersebut “. Definisi ini juga membutuhkan sebuah ukuran pembanding atau benchmark. Benchmnark yang digunakan adalah return normal yang seharusnya diperoleh oleh pelaku pasar. Return hasil dari informasi kemudian dibandingkan dengan return normal menurut benchmark. Jika hasilnya tidak menyimpang, maka pasar dikatakan efisien dan sebaliknya jika hasilnya menyimpang maka pasar dikatakan tidak efisien.

d.        Efisiensi Pasar Berdasarkan Proses Dinamik.
Transaksi di pasar modal memungkinkan terjadinya asimetrik informasi. Yang dimaksud dengan asimetrik informasi adalah kondisi yang menunjukkan sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak memilikinya. Dengan adanya asimetrik informasi ini menyebabkan emiten yang benar-benar menawarkan sekuritas yang berkualitas akan dinilai terlalu rendah oleh investor.

Definisi pasar yang didasarkan pada proses dinamik mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan menjelaskan bagaimana harga-harga akan menyesuaikan karena informasi asimetrik tersebut. Definisi ini menekankan pada kecepatan penyebaran informasi yang tidak simetris. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi ini dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris yaitu setiap orang memiliki informasi ini. Jones ( 1996 ) memberikan definisi pasar efisien yang memasukkan unsur dari kecepatan penyesuaian sebagai berikut : “ suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga sekuritasnya secara cepat dan penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia terhadap aktiva tersebut.
Dalam hal ini Weston - Brigham ( 1993 ) juga mengutarakan pandangannya, bahwa dalam efisiensi pasar terdapat 2 hal yang diyakini kuat, antara lain : “ dapat diartikan pasar dikatakan efisien apabila saham selalu dalam keadaan ekuilibrium dan investor tidak mungkin dapat menekan pasar secara konsisten “.

2.         Bentuk-Bentuk Efisiensi Pasar
Fama ( 1970 ) yang pertama kali mengutarakan adanya 3 macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang dipublikasikan dan informasi privat. Tujuan dari Fama membedakan kedalam tiga macam bentuk pasar efisien ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Berdasarkan klasifikasi Fama, kemudian Francis ( 1993 ) membagi bentuk efisiensi pasar berdasarkan 3 golongan, yaitu :

a.        Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weakly Efficient Markets).
Pasar dikatakan efisien bentuk lemah ( Weakly Efficient Markets ) jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh ( fully reflect ) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak ( random walk theory ) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa pasar yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.


b.        Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat ( Semistrongly Efficient Markets).
Pasar dikatakan efisien setengah kuat ( Semistrongly Efficient Markets), jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan ( fully reflect ) semua informasi yang dipublikasikan ( all publicly available information ) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa informasi sebagaimana tersebut dibawah ini :
1)        Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten (corporate event). Contoh dari informasi ini, misalnya adalah pengumuman laba, pengumuman pembagian deviden, pengumuman pengembangan produk baru, pengumuman merger dan akuisisi, pengumuman perubahan metode akuntansi, pengumuman penggantian pemimpin perusahaan dan lain sebagainya.
2)        Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi tersebut. Contoh dari informasi ini, misalnya regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan ( reserved requirement ) yang harus dipenuhi oleh semua bank-bank. Informasi semacam ini akan mempengaruhi secara langsung harga sekuritas tidak hanya pada sebuah bank saja, tetapi mungkin semua emiten di dalam industri jasa perbankan.
3)        Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi jenis ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan emiten. Contoh dari regulasi semacam ini adalah peraturan akuntansi untuk mencantumkan laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan mempunyai dampak ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja atau perusahaan-perusahaan dalam suatu industri tertentu, akan tetapi mungkin akan berdampak secara langsung pada semua perusahaan dari berbagai macam industri yang ada dan terdaftar di pasar saham.

c.              Efisiensi Pasar Bentuk Kuat ( Strongly Efficient Markets ).
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat ( Strongly Efficient Markets), jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan ( fully reflect ) semua informasi yang tersedia, termasuk informasi privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal karena mempunyai informasi privat. Informasi privat ini bisa diperoleh dari insider information. Pengujian efisiensi bentuk kuat dilakukan terhadap hipotesa yang menyatakan bahwa harga saham tidak hanya mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, akan tetapi juga informasi yang mungkin tidak diketahui umum.

Hubungan ketiga bentuk pasar efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu pasar efisien bentuk lemah merupakan bagian dari pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat, tetapi tidak berlaku sebaliknya.

B.       Terbentuknya Pasar Finansial

1.         Alasan yang Menyebabkan Pasar Menjadi Efisien
Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan harga untuk memeperoleh informasi tersebut murah. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.

2.         Alasan yang Menyebabkan Pasar Menjadi Tidak Efisien.
Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar yang satu dengan yang lainnyaterhadap suatu informasi yang sama. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian pelaku-pelaku pasar. Investor adalah individual-individual yang lugas dan tidak canggih.

3.         Pengujian Efisiensi.
Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam hipotesis pasar efisen (HPE) atau efficient market hypothesis (EMH). Fama (1970) membagi pengujian efisiensi pasar menjadi tiga kategori menurut bentuk-bentuk efisiensi pasarnya, yaitu: Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak-form tests), yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan.Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-form tests), yaitu seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong-form test), yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas. Selanjutnya, Fama (1991) merubah nama ketiga macam kategori pengujian efisiensi pasar tersebut sebagai berikut:
1)        Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk lemah diganti menjadi pengujian-pengujian terhadap pendugaan return (test for return predictability).
2)        Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat dirubah menjadi studi-studi peristiwa (event studies).
3)        Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk kuat diusulkan menjadi pengujian-pengujian terhadap informasi privat (test for private information).

a.        Pengujian-Pengujian Pendugaan Return
Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara pengujian statistik atau dengan cara pengujian menggunakan aturan-aturan perdagangan teknis (technical trading rules).Pengujian Secara Statistik Pengujian ini dapat dilakukan dengan menguji independensi dari perubahan-perubahan harga sekuritas. Pengujian statistik yang banyak dilakukan untuk pengujian independensi adalah pengujian hubungan variabel dengan menggunakan korelasi serial atau regresi linier dan pengujian run (run test). Pengujian Menggunakan Korelasi dan Regresi Linier. Studi yang sudah pernah dilakukan menggunakan perubahan harga periode kemarin untuk memprediksi perubahan harga periode sekarang dengan model sebagai berikut:
∆P_t=β_0+β_1.∆P_(t-1-T)+e_t(1)
Notasi:
∆P_t=P_t-P_(t-1)
∆P_(t-1-T)=P_(t-1-T)-P_(t-2-T)
Di dalam penerapannya, beberapa peneliti menggunakan pengukuran perubahan harga yang bervariasi. Beberapa peneliti juga menggunakan return dan juga memasukkan nilai deviden kedalamnya sebagai berikut :         
(P_t- P_(t-1)+D_t)/P_(t-1) =β_0+ β_1.(P_(t-1-T)- P_(t-2-T)+D_(t-T))/P_(t-2-T)+e_t(2)
Peneliti lainnya juga menggunakan pengukuran logaritma dari return relatip sebagai berikut: log(P_t/P_(t-1))=β_0+β_1.log(P_(t-1-T)/P_(t-2-T))+e_t(3).

b.        Pengujian Run
Runtun (run) adalah urutan tanda yang sama dari perubahan-perubahan nilai. Misalnya perubahan-perubahan harga sekuritas yang meningkat diberi tanda positif (+), perubahan harga yang menurun diberi tanda negatif (-), dan harga sekuritas yang tidak berubah diberi tanda nol (0).Jika perubahan runtun sifatnya adalah acak, maka jumlah runtun yangdiharapkanadalahsebesar yang dibawah ini, yaitu :
E(N_R)=(2-N_1.N_2)/N1(4)
Notasi:
E(NR) = jumlah runtun ekspektasi
N1   = jumlah perubahan “+”
N2   = jumlah perubahan “-”
N     = jumlah dari perubahan atau sebesar N1+N2

c.         Pengujian Siklikal
Pola lain yang mungkin dapat terjadi dari pengujian menggunakan bentuk linier adalah pola siklikal. Misalnya French (1980) menunjukkan bahwa return pada hari senin lebih rendah dibandingkan dengan return-return di hari lainnya dalam satu minggu. Hasil ini menunjukkan bahwa return sekuritas mempunyai pola siklikal dengan return terendah di hari senin. Pengujian Secara Aturan Perdagangan Teknis .Salah satu strategi perdagangan yang memanfaatkan pola perubahan sekuritas baik linier maupun siklikal adalah strategi aturan saringan (filter rule). Stretegi aturan saringan ini merupakan strategi waktu (timing strategy), yaitu strategi tentang kapan investor harus membeli atau menjual suatu sekuritas. Dengan strategi ini, investor akan menujual sekuritas jika harga sekuritas meningkat melebihi batas atas yang sudah ditentukan dan membelinya jika harganya turun lebih rendah dari batas bawah yang sudah ditentukan.
Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari rekasi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Pengujian pasar bentuk setengah kuat dapat ditinjau dari dua hal:
1)        Pengujian pasar setengah kuat secara informasi (informationally efficient market), yaitu pengujian efisiensi pasar setengah kuat atas seberapa cepat pasar bereaksi atas kandungan informasi.
2)        Pengujian pasar setengah kuat secara keputusan (decisionally efficient market), yaitu pengujian efisiensi pasar setengah kuat atas kecanggihan dari pelaku pasar di dalam menginterpretasikan dan menganalisis informasi lebih lanjut supaya mereka dapat mengambil keputusan yang tepat sehingga tidak dibodohi oleh pasar. Beberapa hasil empiris dari studi peristiwa yang pernah dilakukan diantaranya adalah studi tentang:
a)      Pemecahan saham (stock split),
b)        Penawaran perdana (initial public offering),
c)        Pengumuman deviden (devidend announcement),
d)        Informasi akuntansi (accounting information).

d.        Pengujian Informasi Privat
Pengujian informasi privat merupakan pengujian pasar efisien bentuk kuat. Terdapat permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk kuat, yaitu informasi privat yang akan diuji merupakan informasi yang tidak dapat diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, pengujian ini harus dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan proksi. Proksi yang digunakan adalah return yang diperoleh oleh corporate insider dan return yang diperoleh oleh portofolio reksadana. Alasannya adalah corporate insider dan reksadana mempunyai informasi privat di dalam perdagangan sekuritas. Insider Trading Pendekatan yang umum dilakukan untuk menguji kegiatan insider trading adalah dengan membuat portofolio bulanan berdasarkan sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan oleh insider tersebut.


4.         Return dari Reksadana.
Reksadana merupakan portofolio yang dibentuk oleh perusahaan reksadana dan dijual kembali kepada masyarakat dalam bentuk unit penyertaan. Salah satu tujuannya adalah unutk meminimumkan risiko tidak sistematik (dengan membentuk portofolio) dan untuk menghasilkan return yang lebih tinggi. Jika reksa dana dapat menghasilkan return yang tinggi yang tidak normal, hal ini bertentangan dengan hipotesis pasar efisien. Jika memang hal ini terjadi, yaitu reksadana dapat memperoleh abnormal return yang berlebihan, kemungkinan manajer reksadana mendapat informasi privat yang tidak dipublikasikan.

5.         Anomali Pasar.
Jones mendefinisi anomali pasar sebagai teknik atau strategi yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisien. Anomali kalender merupakan salah satu dari beberapa anomali pasar yang mengganggu hipotesis pasar efisien bentuk lemah. Berdasarkan penelitian-penelitian tentang anomali kalender yang dilakukan pada beberapa pasar modal di dunia seperti di Amerika, Kanada, Perancis, Italia, Hongkong, China, India, Bangladesh, Singapura, Mesir dan sebagainya menunjukkan bahwa keganjilan ini terjadi secara berulang-ulang sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah fenomena yang menarik untuk diamati di pasar modal. Keberadaan anomali ini akan menyebabkan kenaikan dan penurunan harga-harga saham yang berimplikasi pada keuntungan atau return investasi di pasar modal dapat diprediksi oleh para investor. Adanya pola-pola pergerakan return saham yang dapat diprediksi akibat pengaruh anomali kalender mengakibatkan return yang terjadi tidak lagi bersifat acak atau random. Pola pergerakan return ini dapat diamati oleh para investor sehingga mereka dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan return yang tidak normal. Return saham yang seharusnya acak dan tidak dapat diprediksi sesuai dengan hipotesis pasar efisien bentuk lemah akan menjadi bertentangan akibat adanya anomali tersebut. Hartono mengatakan bahwa pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah apabila harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi masa lalu. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Anomali atau keganjilan yang terjadi di pasar modal dapat diakibatkan oleh adanya pengaruh hari dan bulan di dalam kalender. Hingga saat ini masih fenomena tersebut masih banyak menarik minat peneliti untuk mempelajarinya secara mendalam. Alat analisis yang digunakan juga bergam. Mulai dari penggunaan persamaan regresi biasa hingga yang terakhir menggunakan generalised autoregressive conditional heteroskedasticity. Penelitian-penelitian yang dilakukan di sejumlah pasar modal dunia memiliki hasil yang beragam tentang anomali pasar modal. Beberapa penelitian tersebut menemukan anomali sebagai berikut:
a.        Efek hari dalam minggu (day-of-the-week effect)
b.        Efek Senin (Monday effect)
c.         Efek Rabu (Wednesday effect)
d.        Efek Jumat (Friday effect)
e.         Efek akhir minggu (weekend effect)
f.         Efek hari libur (holiday effect)
g.        Efek bulan dalam tahun (month-of-the-year effect)

          Berbagai anomali di atas secara umum terjadi di hampir seluruh pasar modal di dunia, perbedaan yang terjadi hanya pada level dan bentuk anomali apa saja yang terjadi. Anomali tersebut akan menyesuaikan dengan beberapa faktor seperti: aspek kultural masyarakat, masa pelaporan pajak, penerbitan laporan keuangan, dan akhir tahun fiskal.

C.      Lembaga Keuangan.
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial asset) atau tagihan (claims) dibandingkan aset non-finansial atau aset riil (non financial assets).
1.         Aset Keuanagan (Finansial Asset).
a.    Uang,
b.    Saham,
c.    Instrumen Utang negotiable (obligasi, promes, Commercial Paper) dan Instrumen Utang non-negotiable (Buku Tabungan, Deposito Berjangka).
Klaim kontijensi (contingent claims) seperti warrant, obligasi konversi, kontrak berjangka dan transaksi derivatif lainnya.

2.         Aset Riil (Non-Finansial Asset).
Alokasi dana dalam sektor riil (riil Asset) diluar aset finansial antara lain real estat, logam mulia, barang koleksi.


Kegiatan Lembaga Keuangan meliputi :
a.    Memberi kredit kepada nasabah 
b.    Menanamkan dananya dalam bentuk surat berharga
c.    Menawarkan berbagai  jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai   jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.  

Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam perekonomian modern yang melayani masyarakat pemakai jasa keuangan . Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.

Contoh dari lembaga keuangan adalah:
1.         Bank
2.         Manajemen investasi
3.         Hedge fund
4.         Reksadana
5.         Kredit
6.         Bank investasi
7.         Pegadaian

D.      Sumber Dana Perusahaan.
1.         Sumber Internal
Modal yang berasal dari sumber internal adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana internal yaitu:
a.    Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang dipakai.
b.    Setiap saat tersedia jika diperlukan.
c.    Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan.
d.   Biaya pemakaian relatif murah.

Sumber internal atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan.
a.         Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba bersih yang disimpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah deviden dibayarkan. Juga disebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
b.        Depreseasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.    Sumber Eksternal
Modal yang berasal dari sumber eksternal adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana eksternal adalah:
a.    Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
b.    Dapat dicari dari berbagai sumber.
c.    Dapat bersifat fleksible.
Sumber eksternal perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.
a.    Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.
b.    Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c.    Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.

E.       Kebijakan Dividen.
1.         Dividen.
Pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
2.         Kebijakan Dividen.
Kebijakan dividen dalam Werner R.Murhadi merupakan suatu kebijakan yang dilakukan dengan pengeluaran biaya yang cukup mahal, karena perusahaan harus menyediakan dana dalam jumlah besar untuk keperluan pembayaran dividen. Perusahaan umumnya melakukan pembayaran dividen yang stabil dan menolak untuk mengurangi pembayaran dividen. Hanya perusahaan dengan tingkat kemampuan laba yang tinggi dan prospek ke depan yang cerah, yang mampu untuk membagikan dividen. Banyak perusahaan yang selalu mengkomunikasikan bahwa perusahaannya memiliki prospektif dan menghadapi masalah keuangan sudah tentu akan kesulitan untuk membayar dividen. Hal ini berdampak pada perusahaan yang membagikan dividen, memberikan tanda pada pasar bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek kedepan yang cerah dan mampu untuk mempertahankan tingkat kebijakan dividen yang telah ditetapkan pada periode sebelumnya. Perusahaan dengan prospek ke depan yang cerah, akan memiliki harga saham yang semakin tinggi.

3.         Pertimbangan-Pertmbangan Manajer.
Sejauh ini pembahasan dividen hanya menyangkut aspek-aspek teoritis dari kebijakan dividen. Namun, ketika perusahaan menetapkan suatu kebijakan dan memperhatikan sejumlah hal, pertimbangan-pertimbangan ini harus dikaitkan kembali ke teori pembayaran dividen dan penilaian perusahaan. Beberapa pertimbangan manajer dalam pembayaran dividen antara lain:
a.    Kebutuhan dana bagi perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar dividen. Penghasilan perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi dananya baru sisanya untuk pembayaran dividen
b.    Likuiditas perusahaan
Likuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan dividen. Karena dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Apabila manajemen ingin memelihara likuiditas dalam mengantisipasi adanya ketidakpastian dan agar mempunyai fleksibilitas keuangan, kemungkinan perusahaan tidak akan membayar dividen dalam jumlah yang besar.
c.    Kemampuan untuk meminjam
Posisi likuiditas bukanlah satu-satunya cara untuk menunjukkan fleksibilitas dan perlindungan terhadap ketidakpastian. Apabila perusahaan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan untuk membayar dividen juga tinggi. Jika perusahaan memerlukan pendanaan melalui hutang, manajemen tidak perlu mengkhawatirkan pengaruh dividen kas terhadap likuiditas perusahaan.
d.   Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang
Ketentuan perlindungan dalam suatu perjanjian hutang sering mencantumkan pembatasan terhadap pembayaran dividen. Pembatasan ini digunakan oleh para kreditur untuk menjaga kemampuan perusahaan tersebut membayar hutangnya. Biasanya, pembatasan ini dinyatakan dalam persentase maksimum dari laba kumulatif. Apabila pembatasan ini dilakukan, maka manajemn perusahaan dapat menyambut baik pembatasan dividen yang dikenakan para kreditur, karena dengan demikian manajemen tidak harus mempertanggungjawabkan penahanan laba kepada para pemegang saham. Manajemen hanya perlu mentaati pembatasan tersebut
e.         Pengendalian perusahaan
Apabila suatu perusahaan membayar dividen yang sangat besar, maka perusahaan mungkin menaikkan modal di waktu yang akan datang melalui penjualan sahamnya untuk membiayai kesempatan investasi yang menguntungkan.











BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.             Efisiensi Pasar (Market Eficiency) didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi, yaitu berdasarkan nilai intrinsik sekuritas,berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga, berdasarkan distribusi informasi, dan berdasarkan pada proses dinamik.
2.             Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa-peristiwa seperti, informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan, informasi dihasilkan secara acak dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya, investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat.
3.             Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial asset) atau tagihan (claims) dibandingkan aset non-finansial atau aset riil (non financial assets).
4.             Sumber Dana Perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu Sumber Internal dan Sumber Eksternal.
5.             Kebijakan dividenmerupakan suatu kebijakan yang dilakukan dengan pengeluaran biaya yang cukup mahal, karena perusahaan harus menyediakan dana dalam jumlah besar untuk keperluan pembayaran dividen.

B.       Saran
1.             Agar konsep Efisiensi Pasar Efisiensi Pasar Modal dapat tercapai sehingga pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru dari harga-harga sekuritas yang tercermin secara penuh (fully reflect) pada semua informasi yang ada.
2.             Supaya Lembaga keuangan  menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Karena Lembaga Keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan.
3.             Sumber Dana Perusahaan ini sangat diperlukan dalam kegiatan ini baik Sumber Internal maupun Sumber eksternal untuk pembiayaan yang dilakukan perusahaan.
4.             Dividen diumumkan secara priodik oleh dewan direktur. Biasanya tiap setengah tahun atau tiap satu tahun. Pembayaran dividen menjadi sulit karena komposisi pemegang saham berubah-ubah. Pengukuran jual-beli saham sangat cepat berubah-ubah. Karena cepatnya perpindahan pemegang saham maka sulit untuk dipantau daftar pemegang saham. Dividen mengkin dapat diberikan kepada pemegang saham baru lima hari kerja setelah pembelian saham.




















DAFTAR RUJUKAN

Muslim, Kabo.2011.Teori Manajemen Keuangan, Pemasaran, Perbankan dan SDM.(Online), (http://ekonomi.kabo.biz/) diakses pada 30 November 2013.
Eka, Karistiya. 2011. Efisiensi Pasar Modal. (Online), (http://ekakaristiya.blogspot.com/) diakses pada 30 November 2013.
Okta, Chen.2013. Efisiensi Pasar Modal dan Keputusan Pendanaan. (Online), (http://octachen2702.blogspot.com/)di akses pada 30 November 2013.
Fama, E.F. 1970. Efficient Capital Markets: A Review of Theory & Empirical Work. Journal of Finance, Vol. 25, No. 2. (Online), (http://dv1litvip.jstor.org/) diakses pada 4 Desember 2013.
Ikmar, Masykur. 2012. Efisiensi Pasar Modal dan Anomaly Pasar. (Online), (http://monyet.gagah.wordpress.com/) diakses 4 Desember 2013.



2 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus